Ransomware adalah salah satu jenis virus malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi file. Akibatnya, data tidak dibaca oleh komputer ataupun laptop yang sedang digunakan. Virus ini dapat dihilangkan selama ada kode enkripsi. Namun, cara untuk mendapatkan kode ini harus membayar uang tebusan terlebih dahulu.
Inilah 2 Jenis Ransomware
1. Locker
Virus ini tidak bekerja dengan cara mengenkripsi data milik korban, namun mengunci akses ke perangkat. Sehingga Anda jika tidak masuk ke perangkat dengan cara yang biasa dilakukan. Bahayanya, terkadang juga menyasar perangkat keras seperti mouse atau keyboard milik korban. Meskipun begitu, sejauh ini gangguan ini tergolong masih rendah.
Sebab, cara mengatasi ransomware ini tidak terlalu rumit dengan menghapus script. Artinya Anda harus menebus juga kepada pembuat virus ini, tetapi jumlahnya tidak banyak. Tetapi, secara keseluruhan korban tentu dirugikan oleh virus ini. Harus kehilangan data, menghabiskan waktu dan dana yang dimiliki untuk melakukan proses penebusan. Makanya, sangat penting untuk berhati-hati.
2. Encrypting
Inilah virus yang menginfeksi data dengan cara enkripsi. Virus mulai menukar kunci dengan Control Server dan Command. Kunci enkripsi dimanfaatkan untuk mengacaukan semua file yang ada di perangkat. Setelah berhasil, virus biasanya akan berhenti dan menghapus dirinya sendiri sehingga semua data hilang. Bayangkan saja bagaimana ruginya korban saat data penting yang paling dibutuhkan, tidak bisa ditemukan.
Jika Anda ingin data kembali, maka harus membayar biaya tebusan kepada pembuat virus menggunakan Bitcoin. Biasanya, notifikasi untuk penebusan langsung muncul setelah file korban dimasuki virus. Korban dapat menebus mengikuti intruksi yang diberikan. Peretas atau pembuat virus berkomunikasi dengan korban melalui layanan TOR tersembunyi. Jika dalam sebulan, tidak menebus maka file akan hilang secara permanen.
Cara Mencegah Serangan Ransomware
Mencegah serangan virus menjadi hal sangat penting dilakukan di era digital ini. Perlu adanya Tindakan Mitigasi Mencegah Dampak Serangan Ransomware Terutama di perusahaan untuk menjaga keamanan data-data yang dimilikinya. Tanpa pencegahan, maka mudah sekali bagi pembuat virus untuk meretas perangkat. Karena itu, terapkan langkah berikut ini.
1. Hindari Website Tanpa HTTPS
Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) berfungsi sebagai tool pengaman saat terjadinya pertukaran data di internet. Cara diamankan adalah dengan enkripsi data. Oleh karena itu, adanya HTTPS mampu menjamin keamanan Anda saat berkunjung ke sebuah website melalui tiga aspek yaitu enkripsi, integritas dan autentikasi.
2. Jangan Unduh File dan Situs Ilegal
Saat ini banyak sekali situs ilegal muncul dan bisa diakses dengan mudah. Perlu diketahui bahwa membuka situs seperti ini sangat berbahaya. Apalagi jika sampai mengunduh dan menginstalnya di perangkat Anda. File pada situs ilegal merupakan lokasi paling aman bagi virus bersembunyi. Saat masuk ke perangkat, bisa langsung terinfeksi hingga akhirnya korban kesulitan mengakses data.
3. Jangan Klik Tautan Mencurigakan
Hampir semua website di internet muncul tautan iklan. Jangan sembarangan mengkliknya. Karena malware advertising merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh peretas akhir-akhir ini. Melalui tautan mencurigakan, tanpa sadar virus malware masuk ke perangkat. Dengan mengetahui apa itu ransomware, membuat Anda tidak menyepelekan tautan yang ada.
4. Selalu Backup Data
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, virus ini bekerja dengan cara mengenkripsi data serta mengancam akan menghapusnya jika korban tidak membayar biaya tebusan. Oleh karena itu, penting bagi semua yang memiliki data di perangkat untuk selalu melakukan backup secara berkala. Selama masih ada cadangan penyimpanan dan data di perangkat disembunyikan oleh virus, maka tidak menjadi masalah besar bagi Anda.
Itulah dua jenis virus ransomware yang penting sekali untuk diketahui. Terapkan beberapa poin tersebut guna meminimalisir peluang masuknya virus ke perangkat. Akan lebih bagus lagi untuk mengaktifkan antivirus sebagai cara paling efektif mencegah komputer atau laptop terinfeksi malware.