DNS adalah: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

DNS adalah sistem penting dalam jaringan yang mengubah nama domain mudah diingat menjadi alamat IP numerik. Artikel ini menjelaskan pengertian, fungsi, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta jenis-jenis DNS seperti resolver, authoritative, recursive, dan caching server. DNS memungkinkan akses yang mudah ke situs web dan layanan online, menyediakan kemudahan penggunaan, skalabilitas, serta ketersediaan tinggi melalui replikasi data dan server redundan. Namun, DNS juga memiliki beberapa kekurangan seperti ketergantungan pada server dan masalah keamanan.

Apa itu DNS 

Apa itu DNS? Taukah kalian sistem pengelolaan jaringan DNS diibaratakan sebagai buku telepon internet. Dalam melakukan komunikasi data, setiap perangkat yang terhubung ke internet memiliki alamat IP yang unik agar semuah mesin lain dapat menemukan perangkat tersebuy. Buku telepon internet (DNS) ini memudahkan manusia dalam mengingat alamat IP yang kompleks baik itu dalam teknologi IPv6 atau IPv6. Saat seseorang mengunjungi halaman website, orang tersebut akan mengakses informasi melalui nama domian seperti telkomuniversity.ac.id. Lalu sebuah browser berinteraksi melalui alamat IP. Fungsi DNS disini adalah sebagai penerjemah nama domain tersebut ke dalam alamat IP sehingga browser dapat memuat informasi di Internet. Aplikasi server yang bertanggung jawab dalam proses penerjemahan hostname menjadi ip address adalah DNS Server.

DNS singkatan dari Domain Name System Server. DNS adalah komponen dalam infrastruktur jaringan yang bertugas untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat menjadi alamat IP numerik yang unik. DNS Server berperan penting dalam pengalamatan jaringan karena memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya dengan menggunakan nama domain alih-alih harus menghafal alamat IP numerik yang panjang. 

DNS Server menyimpan informasi dalam bentuk basis data yang disebut DNS zone. Setiap zona DNS berisi catatan (record) yang memetakan nama domain ke alamat IP yang terkait. Ketika seorang pengguna memasukkan nama domain di peramban web atau aplikasi, perangkat akan mengirimkan permintaan ke DNS Server untuk mendapatkan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. DNS Server kemudian merespons permintaan dengan memberikan alamat IP yang tepat. 

DNS Server yang Terlibat dalam Proses Memuat Halaman Web

Secara umum, DNS Server bekerja dalam bentuk hirarki yang terdiri dari beberapa jenis server. Terdapat 4 server DNS yang terlibat dalam proses memuat halaman website antara lain :

Terdapat DNS root server. DNS Root Server adalah DNS Server yang merupakan bagian teratas dari hirarki DNS dan berfungsu memberikan informasi tentang lokasi server otoritatif untuk domain-level teratas seperti .com, .net, .org, dan sebagainya.

Selanjutnya, terdapat DNS Top-level domain (TLD) server. DNS TLD adalah DNS Server yang bertanggung jawab untuk domain-level teratas seperti .com, .net, .org, dan seterusnya.

Di tingkat yang lebih rendah, terdapat DNS authoritative server. DNS Authoritative Server adalah DNS server yang menyimpan informasi spesifik tentang domain yang ditugaskan untuk dikelola oleh server tersebut.

Terakhir, yaitu DNS resolver server. DNS Resolver Server adalah DNS server yang berfungsi sebagai perantara antara pengguna dan DNS Server untuk mengambil informasi alamat IP yang diperlukan. 

 

Fungsi DNS 

DNS (Domain Name System) memiliki beberapa fungsi penting dalam infrastruktur jaringan dan pengalamatan internet. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari DNS: 

Penerjemahan Nama Domain

Fungsi utama DNS adalah menerjemahkan nama domain yang mudah diingat menjadi alamat IP numerik yang unik. Ketika pengguna memasukkan nama domain di peramban web atau aplikasi, DNS akan mengambil permintaan tersebut dan mengembalikan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya menggunakan nama domain alih-alih harus mengingat alamat IP yang panjang. 

Penyebaran Informasi Rute

Selain menerjemahkan nama domain, DNS juga dapat digunakan untuk menyimpan dan menyebar informasi tentang rute jaringan. Dalam skenario ini, DNS berfungsi sebagai server untuk catatan (record) yang menghubungkan nama jaringan atau domain dengan alamat IP tujuan. Ketika pengguna mengirim paket ke alamat tujuan, DNS akan memberikan informasi tentang rute yang harus diambil oleh paket tersebut. 

Penemuan Layanan

DNS juga dapat digunakan untuk penemuan layanan di jaringan. Dalam hal ini, DNS menyimpan catatan (record) yang mengaitkan nama layanan dengan alamat IP dan port yang terkait. Misalnya, dalam protokol Voice over IP (VoIP), DNS dapat digunakan untuk mencari alamat IP server VoIP yang tersedia. 

Caching

Apa itu DNS Caching? DNS Caching adalah proses penyimpanan sata sementara yang dilakukan oleh DNS Server. DNS Caching memproses penyimpanan data yang lebih dekat ke klien, sehingga proses permintaan DNS dapat dijalankan dengan waktu lebih awal sehingga dapat mengurangi konsumsi brandwith atau CPU. 

Bayangkan Anda sering mengunjungi web, it.telkomuniversity.ac.id. Setiap kali Anda mengetik alamat tersebut di browser, komputer Anda perlu menemukan alamat IP situs web tersebut agar bisa mengaksesnya. Proses ini melibatkan DNS (Domain Name System), yang berfungsi seperti buku telepon internet, mencocokkan nama domain dengan alamat IP.

DNS caching terjadi ketika komputer atau perangkat Anda menyimpan informasi DNS ini untuk sementara waktu. Jadi, ketika Anda mengetik it.telkomuniversity.ac.id lagi, perangkat Anda tidak perlu menghubungi server DNS untuk mencari alamat IP karena sudah memiliki informasinya dalam cache. Ini sangat menghemat waktu dan bandwith untuk meningkatkan kecepatan akses website

DNS Server dapat melakukan caching atau penyimpanan sementara dari informasi yang diterima. Ketika DNS Server menerima permintaan untuk menerjemahkan nama domain, server akan mencoba mencari catatan (record) yang sesuai dalam cache-nya sebelum mengirim permintaan ke server DNS lainnya. Jika catatan tersebut ditemukan dalam cache, maka server dapat mengembalikan hasilnya secara langsung tanpa harus mencari ke server lain, menghemat waktu dan bandwidth. 

Redundansi dan Tingkat Ketersediaan

DNS juga berperan dalam menyediakan tingkat ketersediaan dan redundansi dalam infrastruktur jaringan. Dengan adanya multiple DNS Server dan replikasi data, jika satu server DNS tidak tersedia, permintaan dapat diarahkan ke server DNS lainnya yang memiliki salinan data yang sama. Ini memastikan bahwa sistem DNS tetap beroperasi bahkan jika ada kegagalan pada server tertentu. 

Fungsi-fungsi di atas menjadikan DNS sebagai komponen penting dalam pengalamatan internet dan memastikan pengguna dapat dengan mudah mengakses dan menggunakan berbagai layanan dan sumber daya di internet hanya dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat. 

Cara Kerja DNS 

Cara kerja DNS (Domain Name System) melibatkan beberapa tahapan dan melibatkan berbagai entitas dalam infrastruktur jaringan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses kerja DNS: 

 

DNS adalah Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis Jenisnya
DNS adalah Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis Jenisnya

Permintaan DNS

Ketika pengguna memasukkan nama domain di peramban web atau aplikasi, perangkat pengguna akan mengirimkan permintaan DNS ke server DNS terdekat yang dikonfigurasi dalam pengaturan jaringan. Server DNS ini disebut sebagai resolver DNS. 

Pertanyaan ke Resolver DNS

Resolver DNS menerima permintaan DNS dari perangkat pengguna dan memeriksa apakah informasi yang diminta tersedia dalam cache-nya. Jika informasi tersebut ada dalam cache, resolver DNS akan mengembalikan alamat IP yang sesuai tanpa perlu mengirim permintaan ke server DNS lainnya. 

Pertanyaan ke Server DNS Hierarchy

Jika informasi yang diminta tidak ada dalam cache resolver DNS, resolver DNS akan mengirimkan permintaan ke server DNS berikutnya dalam hierarki DNS. Biasanya, ini adalah server DNS yang diatur oleh penyedia layanan internet (ISP) atau server DNS tingkat atas yang disebut sebagai DNS root server. 

Penelusuran DNS

Server DNS yang menerima permintaan DNS akan mencoba menemukan informasi yang diminta dengan melakukan penelusuran (query) melalui hierarki DNS. Proses ini melibatkan serangkaian permintaan dan respons antara server DNS hingga informasi yang diminta ditemukan atau tidak tersedia. 

Respons DNS

Setelah server DNS menemukan informasi yang diminta, server DNS akan mengirimkan respons ke resolver DNS yang awalnya mengirim permintaan DNS. Respons ini berisi alamat IP yang sesuai dengan nama domain yang diminta. 

Pengembalian Alamat IP

Resolver DNS menerima respons DNS dari server DNS dan mengembalikan alamat IP yang sesuai ke perangkat pengguna yang awalnya mengirim permintaan DNS. 

Akses ke Sumber Daya

Perangkat pengguna menggunakan alamat IP yang diterima untuk mengakses sumber daya yang dimaksud, seperti situs web, layanan online, atau sumber daya jaringan lainnya. 

 

Proses di atas berlangsung dalam hitungan milidetik dan biasanya tidak terlihat oleh pengguna. Setiap kali pengguna memasukkan nama domain, sistem DNS secara otomatis mengelola permintaan tersebut dan mengembalikan alamat IP yang sesuai. Penting juga untuk dicatat bahwa respons DNS biasanya disimpan dalam cache resolver DNS untuk periode waktu tertentu. Ini memungkinkan akses yang lebih cepat ke informasi yang sama jika permintaan serupa dilakukan di masa mendatang. 

 

Kelebihan dan Kekurangan DNS 

Kelebihan 

Kemudahan Penggunaan

DNS memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat, seperti www.contoh.com, alih-alih harus mengingat alamat IP numerik yang panjang dan kompleks. Ini membuat penggunaan internet menjadi lebih intuitif dan praktis bagi pengguna. 

Skalabilitas

DNS dirancang untuk mengelola skala besar dan kompleksitas infrastruktur jaringan. Dengan DNS, ribuan dan bahkan jutaan nama domain dapat dikelola dengan efisien dan diarahkan ke alamat IP yang tepat. Ini memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan internet yang cepat. 

Redundansi dan Ketersediaan Tinggi

DNS memungkinkan replikasi data dan distribusi server DNS di seluruh jaringan. Ini memberikan redundansi dan ketersediaan tinggi, sehingga jika satu server DNS tidak tersedia, permintaan dapat dialihkan ke server DNS lainnya. Hal ini memastikan bahwa sistem DNS tetap beroperasi bahkan saat terjadi kegagalan pada server tertentu. 

Caching

DNS Server dapat melakukan caching atau penyimpanan sementara dari informasi yang diterima. Ketika DNS Server menerima permintaan untuk menerjemahkan nama domain, server akan mencoba mencari catatan (record) yang sesuai dalam cache-nya sebelum mengirim permintaan ke server DNS lainnya. Jika catatan tersebut ditemukan dalam cache, maka server dapat mengembalikan hasilnya secara langsung tanpa harus mencari ke server lain, menghemat waktu dan bandwidth. 

Penemuan Layanan

DNS juga dapat digunakan untuk penemuan layanan di jaringan. Dalam hal ini, DNS menyimpan catatan (record) yang menghubungkan nama layanan dengan alamat IP dan port yang terkait. Misalnya, dalam protokol Voice over IP (VoIP), DNS dapat digunakan untuk mencari alamat IP server VoIP yang tersedia. 

Manajemen Pembaruan

DNS memungkinkan manajemen pembaruan dan perubahan informasi yang terkait dengan nama domain. Admin DNS dapat memperbarui catatan DNS untuk mengarahkan nama domain ke alamat IP yang baru atau mengubah pengaturan DNS lainnya. Perubahan ini dapat dengan cepat dan mudah diterapkan di seluruh jaringan. 

 

Kekurangan 

Ketergantungan terhadap Server DNS

DNS bergantung pada server DNS yang berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang sesuai. Jika server DNS mengalami masalah atau kegagalan, dapat menyebabkan gangguan akses ke sumber daya internet. Ketergantungan pada server DNS membuat sistem rentan terhadap gangguan layanan atau serangan DDoS (Distributed Denial of Service). 

Kecepatan dan Latensi

Proses DNS melibatkan beberapa langkah yang melibatkan pertanyaan dan respons antara server DNS. Ini dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan DNS dan mengembalikan alamat IP yang sesuai. Latensi jaringan atau kelebihan lalu lintas juga dapat mempengaruhi kinerja DNS dan mengakibatkan penundaan dalam pengambilan alamat IP. 

Caching Tidak Konsisten

Meskipun caching dapat mempercepat respons DNS dengan menyimpan data yang diterima, caching juga dapat menyebabkan masalah ketika ada pembaruan informasi. Jika ada perubahan alamat IP yang berkaitan dengan nama domain, beberapa pengguna mungkin masih menerima data yang telah kedaluwarsa dari cache mereka, menyebabkan akses yang tidak akurat atau gagal. 

Keamanan

DNS dapat rentan terhadap serangan DNS spoofing atau cache poisoning, di mana informasi DNS palsu atau tidak sah ditempatkan dalam cache DNS. Hal ini dapat menyebabkan pengguna diarahkan ke alamat IP yang salah atau terlibat dalam serangan phishing atau serangan lainnya. Perlindungan terhadap serangan semacam itu memerlukan langkah-langkah keamanan tambahan. 

Kurangnya Privasi

Secara default, permintaan DNS dan data yang dikirim dalam prosesnya dapat terlihat dan terekam oleh penyedia layanan internet (ISP) atau pihak ketiga lainnya. Ini dapat mengurangi privasi pengguna dan memungkinkan pengumpulan data tentang kebiasaan dan preferensi browsing. 

Kesulitan Skalabilitas

Dalam beberapa kasus, manajemen dan skalabilitas DNS kompleks terutama jika infrastruktur jaringan sangat besar dan kompleks. Pengaturan dan konfigurasi yang tidak tepat atau kekurangan kapasitas dapat menyebabkan kinerja yang buruk atau kesulitan dalam pemeliharaan dan pengelolaan. 

Jenis Jenis DNS 

Ada beberapa jenis DNS yang berfungsi untuk tujuan-tujuan khusus dalam infrastruktur jaringan. Berikut adalah beberapa jenis DNS yang umum: 

DNS Resolver

DNS Resolver adalah jenis DNS yang berfungsi sebagai klien DNS yang mengirim permintaan DNS ke server DNS dan menerima responsnya. Resolver bertanggung jawab untuk menerjemahkan nama domain yang diminta menjadi alamat IP yang sesuai. Resolver dapat berupa resolver lokal yang terpasang pada perangkat pengguna, seperti komputer atau router, atau resolver yang dikelola oleh ISP atau penyedia layanan DNS. 

Authoritative DNS Server

Authoritative DNS Server adalah jenis DNS yang berfungsi sebagai sumber kebenaran untuk informasi DNS yang berkaitan dengan nama domain tertentu. Server ini menyimpan catatan DNS yang berisi informasi tentang nama domain, seperti alamat IP yang terkait, dan memberikan respons DNS yang akurat ketika diberi permintaan oleh resolver atau pengguna. 

Recursive DNS Server

Recursive DNS Server adalah jenis DNS yang bertanggung jawab untuk menjalankan proses pemecahan (resolution) lengkap untuk permintaan DNS yang diterima. Ketika resolver mengirim permintaan DNS, recursive DNS server akan melakukan pencarian untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan melakukan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk menghubungi authoritative DNS server jika diperlukan. 

Forwarding DNS Server

Forwarding DNS Server adalah jenis DNS yang diperlukan ketika resolver tidak dapat menemukan alamat IP yang sesuai dalam cache lokal atau authoritative DNS server. Forwarding DNS server mengambil permintaan DNS dari resolver dan meneruskannya ke DNS server lainnya, seperti resolver ISP atau authoritative DNS server lainnya, untuk memperoleh respons DNS yang benar. 

Caching DNS Server

Caching DNS Server adalah jenis DNS yang menyimpan sementara (cache) respons DNS yang diterima dari authoritative DNS server. Ketika resolver mengirim permintaan DNS, caching DNS server pertama-tama memeriksa apakah informasi yang diminta ada dalam cache-nya. Jika ada, server akan mengembalikan respons dari cache, mengurangi waktu dan latensi yang diperlukan untuk mencari informasi dari sumber aslinya. 

Primary DNS Server dan Secondary DNS Server

Primary DNS Server dan Secondary DNS Server adalah jenis DNS yang bekerja bersama dalam konfigurasi redundant. Primary DNS server adalah sumber kebenaran utama yang menyimpan catatan DNS untuk satu atau lebih nama domain. Secondary DNS server, di sisi lain, merupakan replika dari primary DNS server yang digunakan sebagai cadangan jika primary server mengalami kegagalan. Secondary server secara teratur menduplikasi dan menyinkronkan informasi dari primary server untuk memastikan ketersediaan dan keandalan layanan DNS. 

Tertiary DNS Server

Tertiary DNS Server adalah jenis DNS yang berperan sebagai cadangan tambahan dalam konfigurasi redundant DNS. Ini adalah server yang keberadaannya opsional dan berfungsi sebagai cadangan ketiga jika primary dan secondary server tidak tersedia. 

Jenis-jenis DNS ini memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam infrastruktur jaringan, dan kombinasi dari beberapa jenis ini digunakan untuk menyediakan akses DNS yang andal, cepat, dan aman. 

Tingkatkan pemahaman Anda tentang DNS dengan bergabung di Kampus swasta di bandung! Daftarkan diri Anda sekarang dan mulailah petualangan belajar yang mendalam tentang Domain Name System, infrastruktur jaringan, dan banyak lagi. Dapatkan ilmu terbaru dari para ahli di bidangnya dan kembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia teknologi informasi. Klik di sini untuk mendaftar dan mulai perjalanan pendidikan Anda bersama kami!

Referensi

https://www.cloudflare.com/learning/dns/what-is-dns/

Tags : Kampus Swasta Terbaik di Indonesia | Kampus Swasta di Jakarta | Kampus Swasta di Bandung | Kampus Swasta Terbaik | Kampus Swasta di Surabaya | Universitas Swasta Terbaik di Indonesia | Universitas Swasta di Jakarta | Universitas Swasta di Bandung | Universitas Swasta di Surabaya | Universitas Swasta Terbaik di Jakarta | PTS Terbaik di Indonesia | Universitas Swasta Terbaik | Universitas Terbaik di Bandung

meilinaeka
meilinaeka

Meilina Eka Ayuningtyas is building her career in Information Technology, Digital Marketing, Search Engine Optimization (SEO), and Data Analytics. With an educational background in Telecommunication Technology, Meilina combines technical expertise with digital marketing strategies to support business growth and enhance online visibility across various industries.

Articles: 635

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Direktorat Pusat Teknologi Informasi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Secret Link