Karakteristik Big Data: Memahami 5V dan Perannya dalam Bisnis

Karakteristik Big Data adalah sekumpulan komponen utama yang mendefinisikan data dengan  jumlah besar yang kompleks dan terus berkembang. Big Data memiliki beberapa karakteristik utama yang sering disebut sebagai 5V.

Big data kini telah menjadi kekuatan pendorong di balik transformasi bisnis modern. Big Data mampu menggabungkan data dari berbagai sumber dan menerapkan teknologi ICT seperti cloud computing, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI), perusahaan dapat mengoptimalkan proses bisnis mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperoleh wawasan yang berharga

Apa itu Big Data

Big Data adalah sebuah kombinasi antara data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur yang dikumpulkan oleh suatu organisasi untuk mendapatkan informasi dan
digunakan dalam proyek pembelajaran mesin, melakukan pemodelan prediktif dan aplikasi analitik tingkat lanjut lainnya. Karena berukuran besar Big Data tidak memungkinkan untuk diproses menggunakan perangkat pengelola database konvensional. Implementasi Big Data dalam memproses dan menyimpan data merupakan komponen penting dalam suatu manajemen data dalam organisasi.

Karakteristik Big Data

Karakteristik Big Data memiliki lima komponen, hal ini mendefinisikan Big Data sebagai aspek yang terus mengalami perkembangan secara continue. Berikut adalah Karakteristis 5V Big Data

Karakteristik Big Data
Karakteristik Big Data

Volume

Karakteristik Big Data yang pertama yaitu Volume atau Jumlah data penting. Data dengan volume besar ini, bisa berupa data yang nilainya tidak diketahui, seperti data feed Twitter, jumlah klik pada halaman web atau aplikasi seluler, atau data yang dihasilkan dari peralatan sensor.

Velocity

Karakteristik Big Data selanjutnya yaitu Velocity dalam Big Data mengacu pada kecepatan data dihasilkan dan harus diproses serta dianalisis. Umumnya data dengan kecepatan akan diperbarui secara real-time atau hampir real-time. Kecepatan Data penting penting karena analisis big data semakin berkembang menjadi pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (AI), di mana proses analitis secara otomatis menemukan pola dalam data dan menggunakannya untuk menghasilkan wawasan.

Variety

Variety juga merupakan salah satu karakteristik Big Data, mengacu pada banyaknya jenis data yang tersedia. Umumnya Tipe data tradisional terstruktur cocok dengan database relasional . Dengan munculnya big data, data hadir dalam tipe data baru yang tidak terstruktur. Tipe data tidak terstruktur dan semi terstruktur, seperti teks, audio, dan video, memerlukan prapemrosesan tambahan untuk mendapatkan makna dan mendukung metadata.

Veracity

Veracity mengacu pada sejauh mana data memiliki tingkat keakuratan dan keandalan yang tinggi. Ketidakakuratan atau inkonsistensi dalam data dapat menyebabkan kesalahan dalam analisis, sehingga memastikan kualitas data sebelum digunakan menjadi hal yang sangat penting.

Value

Value merujuk pada nilai atau manfaat yang dapat diperoleh setelah data dianalisis. Dengan pengolahan yang tepat, data dapat menghasilkan wawasan berharga yang mendukung pengambilan keputusan secara lebih efektif dan strategis.

Macam-macam Tipe Data dalam Big Data

Dalam Big Data, terdapat berbagai macam tipe dan jenis data sebelum di olah dalam proses data analitik. Berikut ini adalah contoh beberapa tipe data yang pertama data terstruktur, contohnya seperti data transaksi dan catatan keuangan. Lalu ada data tidak terstruktur, contohnya seperti teks, data engagement social media, dokumen dan file multimedia. Dan yang terakhir adalah data semi terstruktur, contohnya seperti log server web dan data streaming dari sensor IoT atau peralatan Mikrokontroller. Big Data sendiri berbeda dengan data warehouse. Dimana Data warehouse atau gudang data adalah sebuah sistem yang bertugas mengarsipkan sekaligus melakukan analisis data historis. Simak Perbedaan Big Data vs Data Warehouse.

Baca Juga : Big Data adalah

Perkembangan Big Data Dari Tahun ke Tahun

Big Data mengalangi perubahan big data dari waktu ke waktu. Pertama diawali pada tahun 1940-an, pertama kali muncul mesin pemrosesan data elektronik, yang memungkinkan untuk menyimpan dan mengolah data secara efisien. Kemudian pada tahun 1990-an, perkembangan teknologi komputer dan internet sebagai pemicu big data. Pada abad ke-20, pengumpulan dan pengolahan data masih terbatas. Selanjutnya pada tahun 2005, muncullah istilah Big Data dan sampailah dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi seperti IoT, AI, Data Analytics, Cloud computing, dan machine learning semakin mempercepat evolusi Big Data. Teknologi tersebut memungkinkan pengolahan dan analisis data dalam skala yang lebih besar dan lebih cepat

Keuntungan dan Kerugian Big Data

Dalam implementasinya Big Data memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain

Keuntungan Big Data

Beberapa keuntungan Big Data dalam menunjang proses bisnis suatu perusahaan antara lain

  1. Dapat mengetahui respons masyarakat terhadap ketertarikan terhadap suatu trend atau produk tertentu
  2. Digunakan dalam melakukan analisis sentimen di media sosial
  3. Membantu dalam pengambilan keputusan secara lebih tepat dan akurat berdasarkan data
  4. Membantu meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan
  5. Meningkatkan Perencanaan usaha, dengan mengetahui perilaku pelanggan seperti pada Perusahaan telekomunikasi dan perbankan, perencanaan, produksi, dan peluncuran produk, fitur, dan pembaruan baru
  6. Mengetahui trend pasar dan keinginan konsumen
  7. Menemukan wawasan baru, dan menemukan peluang baru melalui proses integrasi streaming data otomatis dan real-time dengan analisis data tingkat lanjut
  8. Peningkatan manajemen risiko. Menganalisis data dalam jumlah besar membantu perusahaan mengevaluasi risiko dengan lebih baik

Kekurangan Big Data

Namun ternyata pengaplikasian Big Data juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut adalah beberapa kekuranganBig Data dalam proses bisnis suatu perusahaan antara lain

  1. Kurangnya SDM yang ahli di bidang Big Data. Kurangnya keterampilan dan pengalaman big data dengan alat data canggih merupakan salah satu hambatan utama dalam mewujudkan implementasi Big Data
  2. Sulit mengimbangi Kecepatan pertumbuhan data. Tanpa infrastruktur yang kuat akan sulit dalam melakukan pemrosesan, penyimpanan dan peningkatan keamanan pada data. Sehingga menyebabkan biaya operasional perusahaan meningkat
  3. Permasalahan kulitas data. Umumnya Big Data akan terdiri dari data mentah berantakan dan sulit untuk dikurasi. Bila data tidak diproses sedemikian rupa dan tidak ditangani oleh professional di bidanya maka hasil yang didapatkan mungkin tidak berguna
  4. Integrasi yang Cukup Kompleks. Mengintegrasikan sumber data yang berbeda dan membuat data dapat diakses oleh pengguna bisnis adalah hal yang rumit, namun penting, jika Anda ingin memperoleh insight
  5. Ancaman keamanan data. Karena kumpulan data ini bervariasi dan kompleks, penerapan strategi dan kebijakan untuk melindunginya akan menjadi lebih sulit.

Baca Juga : Peran Big Data

Manfaat Big Data di Perusahaan

Manfaat teknologi Big Data telah dirasakan secara luas dalam berbagai sektor. Perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor bisnis dapat memanfaatkan informasi berharga yang dihasilkan Big Data untuk mengoptimalkan proses pengambilan keputusan, Meningkatkan Efisiensi Operasional, Meningkatkan Penargetan, Meningkatkan Inovasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif agar target memaksimalkan raihan profit dapat tercapai. Sedangkan institusi yang bergerak di bidang layanan publik dapat menggunakan output informasi dari Big Data untuk memaksimalkan tingkat kepuasan layanan kepada klien/ pelanggannya. Berikut adalah contoh penerapan langsung Big Data pada beberapa sektor bisnis Perusahaan seperti P&G dan Netflix memanfatakan Big Data untuk melakukan analisis terhadap audiens media social mereka untuk nantinya digunakan melakukan pengujian pasar sebelum mereka merencanakan dan meluncurkan produk atau layanan baru. Penerapan Big Data pada Perusahaan P&G dan Netflix mampu mengantisipasi permintaan pelanggan dan membangun model prediktif untuk produk dan layanan baru mereka Selanjutnya Perusahaan jasa keuangan menggunakan sistem Manajemen Resiko dengan Big Data untuk melakukan evaluasi  data pasar secara real-time. Simak Peran Big Data dalam Financial Service.

Bahkan perusahaan manufaktur seperti Walmart mengandalkan Big Data untuk mengelola rantai pasokan dan mengoptimalkan rute pengiriman. Walmart juga memprediksi permintaan produk di setiap tokonya. Hal ini memungkinkan mereka untuk memesan jumlah produk yang tepat, sehingga mengurangi risiko kehabisan stok atau kelebihan stok Selain itu ada Perusahaan Amazon. Amazon menggunakan data riwayat pencarian dan data pembelian untuk menargetkan iklan yang relevan dengan minat konsumennya. Business Proces Management atau Manajemen proses bisnis didasarkan pada proses bisnis yang mengacu pada cara untuk meningkatkan bisnis berdasarkan data. BPM akan mengumpulkan data dari berbagai aplikasi bisnis, untuk nantinya mampu memberikan pengetahuan yang sesuai untuk menyesuaikan proses dengan kebutuhan bisnis Perusahaan secara menyeluruh.

Peran Big Data dalam Business Process Management (BPM)

Big data memiliki peran yang penting dalam Business Process Management (BPM), membantu organisasi mengoptimalkan proses bisnis mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana big data dapat digunakan dalam BPM beserta contohnya:

Analisis Proses Bisnis

Big data dapat digunakan untuk menganalisis dan memahami bagaimana proses bisnis sedang berjalan, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau optimalisasi.
Contoh: Sebuah perusahaan Perusahaan manufaktur farmasi menganalisis data real-time tentang waktu pengiriman, rute pengiriman, dan efisiensi armada, perusahaan dapat
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan kecepatan pengiriman dan mengurangi biaya.

Prediksi Permintaan dan Persediaan

Big data dapat digunakan untuk memprediksi permintaan pelanggan dan mengelola persediaan secara efektif, memastikan ketersediaan produk yang tepat pada waktu yang tepat. Contoh: Perusahaan farmasi ini akan menganalisis pola pembelian pelanggan, tren musiman, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Berdasarkan analisis ini, mereka dapat membuat proyeksi permintaan yang akurat dan mengatur persediaan stok faksin yang mampu memenuhi seluruh permintaan untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok.

Customer Experience

Big data memungkinkan organisasi untuk memahami preferensi dan perilaku pelanggan secara lebih baik, sehingga mereka dapat memberikan pengalaman yang lebih personal
dan relevan. Contoh: Perusahaan farmasi yang menggunakan big data untuk menganalisis aktivitas pengguna, termasuk halaman yang mereka ikuti, konten yang mereka bagikan, dan interaksi mereka dengan iklan. Berdasarkan analisis ini, platform dapat menyajikan konten yang lebih relevan dan iklan yang disesuaikan dengan minat dan preferensi individu pengguna.

Deteksi Kecurangan dan Manajemen Risiko

Big data dapat digunakan untuk menganalisis pola transaksi dan perilaku yang mencurigakan, membantu organisasi dalam mendeteksi kecurangan atau potensi risiko secara lebih efisien. Contoh: Perusahaan farmasi mendeteksi transaksi yang tidak biasa, seperti pembelian yang tidak lazim atau aktivitas kartu yang mencurigakan. Dengan menerapkan algoritma deteksi kecurangan pada big data, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menghentikan transaksi yang mencurigakan dengan cepat, melindungi pelanggan dan mengurangi kerugian.

Penerapan ICT Technology pada Big Data

Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) memainkan peran penting dalam pengembangan dan penggunaan Big Data. Berikut beberapa contoh pengembangan ICT untuk Big Data

Cloud Computing

Cloud computing dan Big Data big memiliki hubungan yang saling melengkapi. Cloud computing memungkinkan penyimpanan data secara fleksibel dan skalabel. Layanan penyimpanan cloud seperti Amazon S3, Google Cloud Storage, dan Microsoft Azure Blob Storage memungkinkan organisasi untuk menyimpan data besar dengan biaya yang lebih rendah dan meningkatkan kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan. Cloud computing juga memberikan skalabilitas yang diperlukan untuk menangani beban kerja big data

Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) memungkinkan perangkat untuk terhubung ke internet dan menghasilkan data secara real-time. Kombinasi ini cocok untuk melakukan analitik streaming untuk memahami minat pelanggan dengan cara terbaik. Kemampuan untuk membuat keputusan real-time, menangkap data streaming

Artificial Intelligence (AI)

Dalam menjalankan fungsinya, teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak bekerja begitu saja, tetapi harus ada big data yang akan diolah. Pengertian big data adalah kumpulan data dalam jumlah begitu besar dan masih mungkin berkembang. Pada kumpulan data ini terdiri dari data yang terstruktur, semi-struktur, serta unstructured. Fungsi AI ini juga sangat tergantung pada seberapa besar data yang tersedia karena dari sinilah kecerdasan buatan akan merekam datanya. Semakin besar datanya, tentu kinerja AI juga akan maksimal.
AI dapat mendukung berbagai proses dalam big data seperti

• Pengenalan Pola : Face Recognition yang diambil data database akusisis citra wajah
• Anomaly Detection : Deteksi penipuan dalam transaksi keuangan

Big Data Analytics

Big data analytics adalah proses menganalisis data dalam jumlah besar untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Big data analytics dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi operasi, dan mengembangkan produk dan layanan baru. Big Data Technologies

Kesimpulan

Karakteristik Big Data dikenal sebagai 5V: Volume, Velocity, Variety, Veracity, dan Value. Volume menunjukkan jumlah data yang sangat besar, Velocity menggambarkan kecepatan pemrosesan data, Variety menandakan keragaman format data, Veracity mengacu pada keakuratan dan kualitas data, sementara Value menyoroti manfaat yang dapat diperoleh dari analisis data tersebut.

Jelajahi potensi besar Big Data dengan kurikulum unggulan Universitas Swasta di Bandung yang menggabungkan teori dan aplikasi praktis untuk persiapan karir masa depan yang cerah

Referensi

https://www.oracle.com/id/big-data/what-is-big-data/
https://www.techtarget.com/searchdatamanagement/definition/big-data
https://cloud.google.com/learn/what-is-big-data
https://www.linkedin.com/pulse/what-big-data-its-importance-benefits-uses-datacaptive

Maryanto, B. (2017). Big Data dan Pemanfaatannya dalam Berbagai Sektor. Media Informatika, 16(2),
14-19

Penulis : Meilina Eka Ayuningtyas

Tags : Kampus Swasta Terbaik di Indonesia | Kampus Swasta di Jakarta | Kampus Swasta di Bandung | Kampus Swasta Terbaik | Kampus Swasta di Surabaya | Universitas Swasta Terbaik di Indonesia | Universitas Swasta di Jakarta | Universitas Swasta di Bandung | Universitas Swasta di Surabaya | Universitas Swasta Terbaik di Jakarta | PTS Terbaik di Indonesia | Universitas Swasta Terbaik | Universitas Terbaik di Bandung

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Direktorat Pusat Teknologi Informasi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca