Mengenal Seputar Multiplexing, Teknologi Penggabung Signal

Tidak semua orang mengenal seputar multiplexing. Padahal ia berperan penting dalam proses penggabungan banyak sinyal digital menjadi analog. 

Dalam dunia elektronika, para ahli mengenal seputar multiplexing yang dipakai dalam proses penggabungan sinyal. Alat yang digunakan untuk menggabungkan sinyal informasi disebut Multiplexer. Di mana beberapa sinyal akan digabungkan menjadi satu. Hal ini akan membuat proses transmisi data akan menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Tujuan lainnya ialah berbagi sumber-sumber daya yang mahal. Kinerja seperti ini akan menghemat anggaran baik di bidang elektronika maupun telekomunikasi.  

Alat yang dipakai untuk mengerjakan multiplexing ini disebut dengan multiplexer yang kemudian dikenal dengan MUX.  Multiplexer akan menghemat penggunaan berbagai saluran fisik seperti kabel, pemancar-penerima, hingga kabel optik.  Contoh lainnya bisa dilihat dari saluran transmisi jarak jauh baik dengan kabel maupun tanpa kabel. 

Mengenal Seputar Multiplexing Berikut Ragam Tekniknya 

Jika hendak mengenal seputar multiplex, tidak lepas dari pemahaman mengenai teknik pengiriman sinyal yang dilakukan.  Setidaknya ada sekitar tiga cara yang dilakukan multiplexer untuk menggabungkan banyak sinyal menjadi satu. Berikut ini selengkapnya. 

Sistem pertama 

Penggabungan dilakukan dengan menata setiap informasi yang ada sehingga menempati satu frekuensi di tataran 4Hz. Teknik satu ini dikenal sebagai FDM atau Frequency Division Multiplexing.  Di Indonesia sendiri, teknik ini marak digunakan pada tahun 90an pada jaringan telepon analog. Bahkan hingga ke teknologi satelit digital pun juga memanfaatkan FDM. 

Sistem kedua 

Teknologi kedua dalam mengenal seputar multiplexing ialah TDM atau Time Division Multiplexing. Di mana pelanggan memakai saluran silih berganti satu sama lain. Setiap pengguna mendapatkan jatah waktu yang disebut time slot. Dengan begitu nantinya informasi percakapan bisa dikirim bersamaan oleh MUX. Namun meski menggunakan saluran secara bergantian, pelanggan tidak akan menyadarinya. Hal tersebut lantaran pergantian terjadi setiap 125microsecond. 

Sistem ketiga 

Teknik terakhir ini banyak dimanfaatkan pada proses pengiriman data kabel optik. Sistem tersebut dikenal dengan nama Wavelenght Division Multiplexing atau WDM.  Kabel optik ini akan menyalurkan lebih dari satu sinyal yang telah diubah ke dalam bentuk sinar optik. Di mana satu lamda akan mengurum satu informasi. Setelah lebih dekat mengenal seputar multiplexing, tentunya kita akan lebih paham bagaimana data ditransmisikan. Selengkapnya pembahasan mengenai hal ini bisa didapat dengan berkuliah di Telkom University Jurusan Teknik Telekomunikasi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Direktorat Pusat Teknologi Informasi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca