Splitter salah satu perangkat pada media transmisi fiber optik yang berfungsi untuk membagi sinyal informasi. Simak Pengertian, Fungsi, Serta Cara Kerja Splitter
Pengertian Splitter
Fiber Optik splitter adalah suatu komponen optik pasif yang dapat membagi sinar yang datang menjadi dua atau lebih sinar atau sebaliknya. Perangkat berisi banyak input maupun output. Pada serat optik splitter dadapat terkoneksi dengan jaringan Teknologi FTTX.
Prinsip Kerja Splitter
Terdapat prinsip kerja splitter serat optik, ketika sinyal cahaya mentransmisikan dalam serat mode tunggal, energi cahaya tidak dapat sepenuhnya da;am terkonsentrasi pada inti serat tersebut. sejumlah kecil energi yang tersebar melalui kelongsong serat tersebut.
Terdapat dua jenis pembagian pada serat optic. Pertama dikenal dengan splitter PLC atau kepanjangan dari planar lightwave circuit, kedua dalah splitter FBT atau kepanjangan dari fusi bikonikal lancip. Plc sendiri membagi sinyal yang masuk menjadi beberapa output.
Satu chip pada splitter optic dapat mencapai paling banyak 64 ujung. PLC sendiri biasanya digunakan untuk berbagai aplikasi yang lebih besar. Sedangkan FBT merupakan gabungan dari sumber panas yang mirip dengan sambatan fusi satu ke satu.
Serat biasa diregangkan pada bawah zona pemanasan untuk membentuk kerucuk ganda. Pada biaya splitter FBT lebih rendah dariapada bahan umum digunakan, serta rasio pemisahan disesuaikan. Namun, perlu menjadi perhatian dalam kerugian sensitive terhadap panjang gelombang.
Fungsi Splitter Yang Perlu Diketahui
Terdapat beberapa fungsi splitter yang wajib anda ketahui. Splitter pada pon dapat dikatan pasif karena tidak memerlukan sumber energi eksternal dan optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari pada node splitter.
Pada passive splitter sendiri merupakan optical fiber coupler yang secara sederhana dapat membagi sinyal optic menjadi berbagai macam path. Sinyal tersebut dikombinasikan dalam satu jalur tertentu sesuai dengan ketentuannya.
Selain itu, splitter juga dapat bergungsi sebagai rutekan dalam mengkombinasikan berbagai sinyal optic. Alat tersebut sedikitnya terdiri dari 2 port hingga bisa mencapai 32 port. Perlu menjadi perhatian, terdapat berbagai jenis yang berbeda dengan fungsi yang berbeda.
Pada jenisnya sendiri dapat diklasifikasikan pada berbagai gaya kemasan yang berbeda. Contohnya seperti 1 x 2, sampai dengan 2 x64. Hal tersebut dapat mempengaruhi cara kerjanya. Selain itu bisa diklasifikasikan juga oleh media transmisi.
Menurut media transmisi yang berbeda sendiri, terdapat pembagian optic dengan mode tunggal serta multimode. Pemabgian optic multimode mengoptimalkan untuk berbagai operasi yang berukuran 850nm sampai dengan 1310nm.
Terdapat klasifikasi yang lainnya juga, yaitu sebagai teknik manufaktur. Yang dimana didasari pada teknologi yang menyatukan sisi fiber dengan biaya yang lebih rendah. Terdapat perbedaan skala, yaitu 1:4, 1:8, sampai 1:34.
Cara Kerja Splitter yang Perlu Dipahami
Pada dasarnya ketika sinyal cahaya dipancarkan dalam mode fiber, energi cahaya tersebut tidak akan dapat sepenuhnya terkonsentrasi pada inti fiber. Sejumlah kecil energi tersebut akan didistribusikan melalui lapisan fiber tersebut.
Oleh karena itu, pada teknik penugasan ulang sinyal optic bisa diperoleh melalui beberapa fiber, sehingga splitter fiber optic muncul. Secara khusus, dalam pembagian optic pasif dapat dipasifkan. Pada file lampu terdapat beberapa file dalam berbagai rasio yang berbeda.
Dalam pembagian optic dengan konfigurasinya, biasa terbagi dengan 2×64. Hal tersebut sedikit lebih rumit dibandingkan pada konfigurasi yang terbagi 1×4. Terdapat dua terminal saluran masuk serta 64 produk terminal dalam pembagian konfigurasi optic.
Cara kerja splitter dapat disesuaikan dengan jenis dan ukurannya. Sebab, hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil serta skalanya.