Era seperti sekarang, hustle culture adalah salah satu istilah di dalam dunia profesional dan sering diperbincangkan oleh para pekerja. Selain itu, pengertian dari apa itu hustle culture mengacu pada budaya kerja dimana karyawan mendorong diri untuk mencapai sukses.
Fenomena hustle culture akan berlaku diangkat kerja generasi milenial dan Z. Akan tetapi, apa arti hustle culture? Langsung saja simak penjelasan dibawah ini mengenai pengertian, ciri dan cara dari hustle culture.
Apa itu Hustle Culture?
Hustle culture artinya gaya hidup yang mendorong karyawan untuk terus bekerja dan beristirahat sebentar saja. Untuk hustle culture harus dilakukan agar semua pekerja bisa menjalankan budaya tersebut bisa membuat sukses dirinya dan makmur di masa yang akan datang.
Bahkan, guna mencapai tujuan tersebut untuk budaya kerja ini secara tidak langsung bisa mendorong para pekerja untuk bergerak semakin maju. Nantinya, mereka bisa mengalahkan kompetitor dengan mudah dan menerima imbalan dari semua jerih payahnya.
Berdasarkan arti hustle culture mengikuti prinsip kerja secara umum dan sangat perfeksionis. hustle culture artinya memastikan, bahwa pekerjaan sudah diselesaikan secara sempurna.
Ciri-Ciri Hustle Culture
Setelah memahami pengertian dari apa itu hustle culture, maka dilanjutkan ke pembahasan mengenai ciri-ciri. Beberapa ciri-ciri dari hustle culture adalah:
● Arti hustle culture adalah selalu memikirkan kerja dan tidak mempunyai waktu untuk bersantai.
● Sering merasa bersalah di saat akan mengambil waktu istirahat.
● Hustle culture artinya mempunyai target kerja yang tidak realistis.
● Pengertian dari apa itu hustle culture membuat seseorang menjadi burnout atau kelelahan di saat bekerja.
● Dengan adanya hustle culture adalah tidak pernah membuat rasa puas.
Dampak Hustle Culture
Semua hal yang berhubungan dengan dunia kerja mempunyai dampak masing-masing. Sama hal nya dengan perihal satu ini yang mempunyai beberapa dampak hustle culture adalah:
1. Meningkatkan Risiko Penyakit
Salah satu penelitian di tahun 2018, orang yang bekerja lebih dari 50 jam di dalam 1 Minggu mempunyai resiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, lembur kerja juga memberikan kontribusi pada resistensi insulin dan bisa menyebabkan stroke.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Berdasarkan arti hustle culture adalah resiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Hal tersebut juga berlaku, karena pola kerja yang satu ini bisa membuat karyawan burnout dan memberikan efek negatif bagi kesehatan.
Burnout syndrom juga bisa membuat karyawan merasa pesimis dengan hasil kerja. Sehingga, semua pekerja bisa merasa kurang motivasi dan energi kembali bekerja dan tidak mampu kembali bersaing.
Cara Mengatasi Hustle Culture
Melihat definisi dari apa itu hustle culture, jelas bahwa hustle culture artinya pola kerja yang kurang ramah terhadap kesehatan mental dan fisik. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi hal tersebut, yaitu:
1. Merubah Mindset Tentang Bekerja
Tidak dipungkiri, bahwa sebagian besar orang mendedikasikan dirinya sendiri untuk bekerja secara totalitas. Padahal banyak hal lain yang harus dijalani di luar kesibukan bekerja. Contohnya dari arti hustle culture adalah mengurus keluarga atau rumah tangga.
2. Mencari Hobi Di Luar Pekerjaan
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah mencari waktu luang untuk menjalani hobi. Tujuannya, untuk membuat kehidupan personal dan kerja menjadi lebih seimbang. Hustle culture artinya jangan membuat waktu yang dimiliki hanya untuk bekerja saja.
Nah, itulah dia penjelasan mengenai perihal penting di dalam bekerja. Besar harapan dengan adanya penjelasan diatas bisa membantu Anda di dalam mencapai suatu tujuan.