5G adalah generasi kelima dari jaringan seluler yang berkembang sebagai evolusi dari teknologi 4G LTE dalam kemajuan teknologi nirkabel.
Pengertian Teknologi 5G
5G adalah generasi kelima jaringan seluler yang merupakan evolusi dari teknologi 4G LTE dalam perkembangan teknologi nirkabel atau jaringan seluler. Perbedaan 4G dan 5G dapat dilihat dari berbagai aspek mulai dari performansi dan komponen arsitekturnya. 5G pertama kali diterapkan dalam badan stadar global 3GPP pada tahun 2015 dan saat ini mash dalam tahapan pengembangan lebih lanjut untuk dapat dimanfaatkan bebragai industri. Kemunculan 5G Indonesia merupakan suatu pergeseran teknologi yang luar biasa menuju Digital connectivity. 5G dinilai mampu melampaui peningkatan sederhana (tetapi substansial) dalam hal kecepatan komunikasi antarmanusia dan data, dengan kemampuan yang baik untuk menghubungkan beberapa objek dan untuk mengaktifkan aplikasi Internet of Things (IoT).
Jaringan 5GIndonesia dirancang untuk memberikan konektivitas yang lebih cepat, lebih andal, dan lebih responsif dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Teknologi 5G diharapkan dapat mengubah berbagai sektor, termasuk telekomunikasi, transportasi, industri, kesehatan, dan banyak lagi. Dengan kecepatan dan keterhubungan yang lebih baik, 5G membuka pintu bagi inovasi baru, layanan yang lebih maju, dan pengalaman pengguna yang lebih kaya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Fitur Teknologi 5G
Beberapa fitur dan karakteristik utama dari teknologi 5G adalah:
Kecepatan yang Lebih Tinggi
5G menawarkan kecepatan unduh dan unggah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Hal ini memungkinkan transfer data yang lebih cepat, streaming video berkualitas tinggi tanpa gangguan, dan pengalaman internet yang lebih responsif.
Latensi Rendah
5G memiliki latensi yang sangat rendah, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari satu perangkat ke perangkat lain. Latensi yang rendah ini penting untuk aplikasi real-time seperti game online, kendaraan otonom, dan Internet of Things (IoT).
Kapasitas Jaringan yang Lebih Besa
5G memperluas kapasitas jaringan untuk dapat menangani lebih banyak perangkat yang terhubung secara bersamaan. Ini memungkinkan lebih banyak perangkat IoT dan sensor untuk terhubung ke jaringan dengan efisiensi yang lebih baik.
Koneksi yang Lebih Stabil
Teknologi 5G menghadirkan stabilitas koneksi yang lebih baik, bahkan dalam situasi dengan kepadatan lalu lintas data yang tinggi atau di area dengan banyak pengguna.
Dukungan untuk Perangkat Cerdas
5G memungkinkan pengembangan dan penerapan perangkat cerdas yang lebih canggih, seperti mobil otonom, kota cerdas, perangkat medis terhubung, dan sistem keamanan yang lebih mutakhir.
Jangkauan yang Lebih Luas
Meskipun 5G sering dikaitkan dengan konektivitas nirkabel berkecepatan tinggi di perkotaan, teknologi 5G Indonesia juga dirancang untuk memberikan jangkauan yang lebih luas dan kualitas layanan yang lebih baik di daerah pedesaan.
Sejarah Teknologi 5G
Teknologi 5G mengalami perjalanan yang cukup panjang sebelum mencapai tahap implementasi yang kita lihat saat ini. Berikut adalah sejarah perkembangan teknologi 5G:
Awal Mula: Pada tahun 2008, International Telecommunication Union (ITU) mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan kebutuhan dan persyaratan untuk teknologi jaringan seluler generasi berikutnya setelah 4G. Diskusi ini melahirkan istilah “IMT-Advanced” yang menggambarkan teknologi penerus 4G.
Perkembangan Awal: Pada tahun 2010, ITU menetapkan standar awal untuk teknologi 4G, yang dikenal sebagai Long Term Evolution (LTE) atau 4G LTE. Pada saat yang sama, riset dan pengembangan untuk teknologi 5G juga telah dimulai di beberapa universitas dan perusahaan teknologi di seluruh dunia.
Teknologi 5G Pertama: Pada tahun 2013, Samsung mengumumkan teknologi 5G pertama mereka dengan kecepatan unduh 1,056 Gbps dalam pengujian laboratorium. Kemudian, pada tahun 2014, beberapa operator telekomunikasi meluncurkan proyek percobaan 5G awal.
Standarisasi: Pada tahun 2015, ITU mengumumkan bahwa teknologi 5G akan dikenal sebagai “IMT-2020” dan menetapkan serangkaian persyaratan awal untuk teknologi ini. Selanjutnya, berbagai organisasi standar seperti 3GPP (Third Generation Partnership Project) mulai bekerja untuk mengembangkan standar teknis 5G.
Uji Coba dan Implementasi Awal: Pada tahun 2018, beberapa operator telekomunikasi di seluruh dunia mulai melakukan uji coba teknologi 5G di beberapa kota sebagai langkah awal menuju implementasi komersial. Negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok menjadi pelopor dalam mengadopsi teknologi 5G.
Komersialisasi: Pada tahun 2019, operator telekomunikasi mulai meluncurkan layanan 5G secara komersial di beberapa kota di seluruh dunia. Peluncuran ini menandai tahap awal komersialisasi teknologi 5G dan memberikan akses langsung kepada konsumen.
Sejak itu, teknologi 5G terus mengalami perkembangan dan pengembangan lebih lanjut. Operator telekomunikasi terus memperluas jangkauan jaringan 5G mereka, sementara inovasi baru dan kasus penggunaan yang lebih maju terus muncul di berbagai sektor seperti otomotif, kesehatan, manufaktur, dan lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 5G

Kelebihan 5G
Dalam implementasinya 5G dapat menciptakan pengalaman akses data yang luar biasa. Berikut ini merupakan berbagai Keunggulan Jaringan 5G yaitu :
Kecepatan Lebih Tinggi
5G menawarkan kecepatan unduh dan unggah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Dengan kecepatan potensial yang mencapai beberapa gigabit per detik, pengguna dapat mengunduh dan mengunggah file besar dengan cepat, melakukan streaming video berkualitas tinggi tanpa buffering, dan mengakses konten digital dengan responsivitas yang luar biasa.
Latensi Rendah
Salah satu keunggulan utama 5G adalah latensi yang sangat rendah. Latensi adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari satu perangkat ke perangkat lain. Dengan latensi yang sangat rendah, waktu tanggapan antara perintah yang dikirim dan tindakan yang diambil oleh jaringan menjadi hampir instan. Hal ini penting untuk aplikasi real-time yang memerlukan keterhubungan yang cepat dan responsif, seperti kendaraan otonom, realitas virtual dan augmented, serta telekonferensi interaktif.
Kapasitas Jaringan yang Lebih Besar
5G memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar, yang memungkinkan lebih banyak perangkat terhubung secara bersamaan. Dengan demikian, 5G dapat menangani volume lalu lintas data yang jauh lebih besar daripada generasi sebelumnya. Hal ini sangat penting dalam era Internet of Things (IoT), di mana banyak perangkat seperti sensor pintar, perangkat rumah tangga terhubung, dan infrastruktur perkotaan cerdas akan terhubung ke jaringan secara bersamaan.
Koneksi yang Lebih Stabil
Teknologi 5G dirancang untuk memberikan koneksi yang lebih stabil dan konsisten, bahkan di daerah dengan kepadatan lalu lintas data yang tinggi atau di tengah kerumunan pengguna. Hal ini akan mengurangi kejadian sinyal lemah atau putus-putus yang dapat mengganggu pengalaman pengguna.
Dukungan untuk Lebih Banyak Perangkat
5G memungkinkan konektivitas simultan yang lebih banyak untuk perangkat yang terhubung. Dengan adanya teknologi 5G, lebih banyak perangkat seperti smartphone, tablet, laptop, perangkat IoT, dan perangkat cerdas lainnya dapat terhubung secara bersamaan tanpa mengorbankan kualitas koneksi.
Potensi Inovasi Baru
5G membuka pintu bagi berbagai inovasi baru dan pengembangan teknologi yang lebih maju. Dengan kecepatan, kapasitas, dan latensi yang lebih baik, 5G mendukung perkembangan teknologi seperti kendaraan otonom, telemedicine, realitas virtual dan augmented, serta industri 4.0. Ini akan membawa dampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk transportasi, kesehatan, manufaktur, dan hiburan.
Baca Juga : Apa itu HTTP
Kekurangan
Dalam implementasinya 5G tidak luput dari adanya kekurangan akibat kompleksitas teknologi. Berikut ini merupakan berbagai Kekurangan Jaringan 5G yaitu :
Infrastruktur yang Membutuhkan Investasi Besar
Implementasi teknologi 5G membutuhkan infrastruktur jaringan yang lebih kompleks dan canggih. Untuk menyediakan jaringan 5G yang luas, operator telekomunikasi perlu melakukan investasi besar dalam pembangunan dan peningkatan infrastruktur. Ini meliputi pemasangan antena 5G yang lebih sering, pembaruan stasiun basis, dan peningkatan backhaul yang diperlukan untuk menangani volume data yang lebih besar. Dengan demikian, biaya implementasi 5G dapat menjadi tantangan, terutama di daerah dengan populasi yang lebih kecil atau di negara dengan infrastruktur yang kurang berkembang.
Jangkauan dan Penetrasi Sinyal yang Terbatas
Salah satu kelemahan awal teknologi 5G adalah jangkauan sinyal yang lebih terbatas dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Frekuensi 5G yang lebih tinggi memiliki karakteristik gelombang yang lebih pendek, sehingga cakupan sinyalnya lebih terbatas dan dapat terhalang oleh rintangan fisik seperti dinding bangunan atau vegetasi. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseragaman cakupan sinyal di berbagai area, terutama di daerah pedesaan atau yang jauh dari pusat kota. Namun, upaya sedang dilakukan untuk memperluas jangkauan 5G dengan penggunaan frekuensi yang lebih rendah dan peningkatan infrastruktur.
Kerentanan terhadap Interferensi
Karena frekuensi 5G yang lebih tinggi, sinyal 5G cenderung lebih rentan terhadap interferensi dan redaman. Hal ini dapat terjadi dalam lingkungan perkotaan yang padat dan dipenuhi dengan banyak perangkat elektronik, bangunan, atau objek lainnya. Interferensi dapat mengurangi kualitas sinyal dan kinerja jaringan, menyebabkan penurunan kecepatan atau koneksi yang tidak stabil. Dibutuhkan perencanaan yang cermat dan optimalisasi jaringan untuk mengatasi masalah ini.
Kompatibilitas Perangkat yang Terbatas
Pada awal peluncurannya, ketersediaan perangkat yang kompatibel dengan jaringan 5G mungkin terbatas. Meskipun ada peningkatan dalam pilihan perangkat 5G, pengguna mungkin perlu mengganti perangkat mereka yang lebih lama untuk dapat memanfaatkan teknologi 5G sepenuhnya. Selain itu, kompatibilitas antara jaringan 5G yang dikelola oleh operator telekomunikasi yang berbeda juga bisa menjadi tantangan.
Jenis Jenis Teknologi 5G
Berikut adalah beberapa jenis Teknologi 5G yang umum digunakan:
5G NR (New Radio)
5G NR adalah standar inti untuk teknologi 5G yang dikembangkan oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project). NR mengacu pada spesifikasi fisik dan protokol akses udara yang digunakan dalam jaringan 5G. Ini mencakup antarmuka radio, modulasi, multiplexing, dan metode akses yang digunakan untuk mentransmisikan data melalui jaringan 5G.
5G Standalone (SA)
5G Standalone mengacu pada implementasi jaringan 5G yang berdiri sendiri, tanpa ketergantungan pada jaringan 4G LTE yang ada. Dalam arsitektur 5G SA, seluruh infrastruktur jaringan, termasuk core network dan antarmuka radio, didesain khusus untuk teknologi 5G. Ini memungkinkan pengalaman 5G yang sepenuhnya optimalkan.
5G Non-Standalone (NSA)
5G Non-Standalone adalah implementasi awal dari teknologi 5G yang menggunakan jaringan 4G LTE yang sudah ada sebagai basisnya. Dalam arsitektur 5G NSA, 5G diperluas ke jaringan 4G yang ada dengan menambahkan komponen 5G pada sisi antarmuka radio. Ini memungkinkan adopsi awal teknologi 5G tanpa perlu mengganti seluruh infrastruktur jaringan.
Millimeter Wave (mmWave)
mmWave merujuk pada rentang frekuensi yang sangat tinggi (di atas 24 GHz) yang digunakan dalam jaringan 5G. mmWave memiliki kapasitas yang sangat tinggi dan dapat mendukung kecepatan unduh yang sangat cepat. Namun, jangkauan sinyal mmWave lebih terbatas dan lebih rentan terhadap interferensi oleh rintangan fisik. Teknologi beamforming digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan mmWave dengan mengarahkan sinyal secara langsung ke perangkat yang terhubung.
Sub-6 GHz
Sub-6 GHz merujuk pada rentang frekuensi di bawah 6 GHz yang digunakan dalam jaringan 5G. Rentang frekuensi ini lebih rendah dibandingkan dengan mmWave, namun menawarkan jangkauan sinyal yang lebih luas dan penetrasi yang lebih baik melalui rintangan fisik. Sub-6 GHz memberikan kecepatan yang tinggi, meskipun tidak secepat mmWave, tetapi menawarkan cakupan yang lebih luas dan ketersediaan yang lebih baik.
Baca Juga : Apa itu Coding
Pemanfaatan Teknologi 5G di Berbagai Bidang Industri
Teknologi 5G telah banyak dimanfaatkan diberbagai bidang industri dengan berbagai keunggulan nya dari beberapa jaringan lainnya. Simak bagaimana teknologi ini membantu berbagai insdustri bisnis
Robotik
Dalam penelitian [2] teknologi 5G dapat dimanfaatkan dalam bidang robotik khusus nya Network Applications for Robotics yang digunakan untuk menunjukkan komposisi layanan dalam otonomi robot yang ditingkatkan oleh 5G. Kedua, mendukung penerapan dan integrasi berkelanjutan melalui pendekatan aplikasi berbasis cloud-native.
Robot-robot ini akan menggunakan Robot Operating System (ROS) untuk mengembangkan aplikasi layanan vertikal. Proses pembelajaran robot otonom dilakukan di cloud menggunakan model Plan-Do-Check-Act (PDCA). Robot mengirim data sensor ke cloud, yang kemudian digunakan untuk memperbarui model keputusan lokal. Proses ini menciptakan “Digital Twin” dari robot, ruang kerja, dan operator untuk analisis dan dukungan keputusan real-time.
Melalui teknologi 5G, cloud, dan robot terhubung secara erat, memungkinkan robot mencapai otonomi yang efektif di lingkungan mereka dengan tingkat adaptabilitas dan performa yang tinggi.
Metaverse
Dalam penelitian [3] teknologi 5G dapat diintegrasikan dengan teknologi metaverse. Pemanfaatan teknologi 5G dalam bidang metaverse memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berinteraksi di dunia virtual. Dengan kecepatan dan latensi yang sangat rendah, 5G memungkinkan pengalaman metaverse yang lebih baik dan realistis. Misalnya, dalam mengakses mengakses dunia virtual yang kompleks seringkali terjadi jeda waktu yang cukup significant, hal ini menjadi tantangan utama dalam penerapan aplikasi seperti gaming dan realitas virtual. Peran 5G mendukung konektivitas yang lebih baik antara berbagai perangkat, memungkinkan interaksi yang lebih kaya dan imersif dalam metaverse.
Perusahaan seperti Meta dan Microsoft telah menginvestasikan banyak sumber daya untuk mengembangkan teknologi ini, dengan tujuan menciptakan lingkungan virtual yang lebih canggih dan menyeluruh. Namun, tantangan keamanan menjadi perhatian utama dalam proses pengembangan metaverse. Berbagai ancaman seperti serangan siber dan penyadapan data perlu ditangani secara efektif untuk memastikan keamanan dan privasi pengguna di metaverse. Penerapan teknologi 5G pada metaverse merupakan sebuah solusi dalam menangani permasalahan keamanan data dalam ekosistem metaverse.
Kesehataan
Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat, dunia kesehatan tidak luput berdampak dari adanya revolusi digital. Teknologi 5G berperan dalam transformasi mendalam pada berbagai aplikasi dan layanan kesehatan. Teknologi ini memungkinkan integrasi berbagai perangkat pintar, sensor kesehatan, dan algoritme canggih, yang semuanya berkolaborasi untuk menciptakan sistem pemantauan jarak jauh. Menurut penelitian [1] teknologi 5G dapat di manfaatkan untuk
Transformasi Digital
- 5G memungkinkan interaksi sensor kesehatan, algoritme, dan perangkat pintar, serta mendukung pemantauan jarak jauh yang lebih efisien dan hemat biaya.
- Aplikasi seperti realitas virtual dan bedah jarak jauh menjadi mungkin, meningkatkan sistem manajemen rumah sakit dengan informasi real-time.
- Pasien dapat menjalani pemeriksaan menyeluruh dengan peralatan diagnostik terhubung 5G, mengurangi kontak fisik dan risiko penularan virus.
Transfer Data
- Jaringan 5G memungkinkan pengiriman file data dengan cepat antara dokter dan rumah sakit, mempercepat diagnosis, opini medis, dan pengobatan.
- 5G memiliki bandwidth yang terus meningkat, memungkinkan profesional kesehatan memantau pasien dari jarak jauh dengan gadget wearable berkemampuan 5G.
Pemantauan Pasien Jarak Jauh
- Teknologi 5G meningkatkan layanan kesehatan di rumah, pemantauan pasien jarak jauh, dan prosedur bedah.
- Informasi penting tersedia hampir secara real-time, memungkinkan tim bereaksi lebih cepat dan memberikan perawatan yang lebih baik.
- Pembelajaran mesin, kecerdasan buatan, dan robot meningkatkan akurasi penanganan krisis di kota pintar.
Transfer File Pencitraan Medis Berukuran Besar
- 5G membantu transfer file pencitraan medis besar dengan cepat dan andal, meningkatkan perawatan pasien dengan hasil tes yang diterima lebih cepat.
- Telemedis memungkinkan perawatan dari jarak jauh, mengurangi kebutuhan pasien untuk berkendara jauh.
Proses Keamanan
- Perusahaan layanan kesehatan harus menyesuaikan proses keamanan untuk menjaga data sensitif dengan penerapan 5G.
- 5G akan menjadi akselerator utama dalam pengembangan teknologi inovatif, mendukung transmisi data yang dibutuhkan profesional kesehatan.
Meningkatkan Daya Tanggap
- 5G memiliki lebar pita lebih besar dari 4G, memungkinkan koneksi internet lebih cepat dan respons lebih baik.
- Ini mendukung jaringan peralatan medis pintar, meningkatkan komunikasi dan pengambilan keputusan real-time dengan kecerdasan buatan.
Transmisi Data Cepat
- 5G memungkinkan transmisi data medis cepat, termasuk gambar pencitraan penting, memastikan diagnosis dan pengobatan akurat.
- Ketersediaan data real-time bermanfaat bagi seluruh sistem layanan kesehatan.
Pelayanan Perawatan Pasien
- 5G meningkatkan kelancaran penyampaian layanan perawatan pasien di rumah sakit, memungkinkan pertukaran data lebih cepat dan pemrosesan data yang lebih rumit di titik perawatan.
- Dalam skenario darurat, 5G memungkinkan konsultasi jarak jauh menjadi pilihan utama.
Kesimpulan
5G adalah teknologi jaringan seluler generasi kelima yang mengalami perjalanan panjang sejak pertama kali dibahas oleh International Telecommunication Union (ITU) pada 2008 sebagai penerus 4G. Standar awal ditetapkan pada 2010, diikuti oleh riset intensif. Pada 2013, Samsung mengumumkan teknologi 5G pertama mereka. ITU kemudian menstandarkan 5G sebagai “IMT-2020” pada 2015. Uji coba mulai dilakukan pada 2018, dengan komersialisasi pada 2019. Sejak itu, 5G terus berkembang, memberikan kecepatan unduh tinggi, latensi rendah, dan koneksi stabil, mendukung berbagai inovasi seperti telemedicine, robotik, dan aplikasi metaverse, meskipun menghadapi tantangan infrastruktur dan kompatibilitas perangkat.
Ayo pelajari teknologi 5G di Kampus Swasta Terbaik di Indonesia dan jadilah bagian dari revolusi komunikasi masa depan! Daftarkan diri Anda sekarang untuk mendapatkan wawasan mendalam dan keterampilan praktis di bidang teknologi terbaru ini.
Referensi
[1] Javaid, M., Haleem, A., Singh, R. P., & Suman, R. (2024). 5G technology for healthcare: Features, serviceable pillars, and applications. Intelligent Pharmacy. Retrieved from https://www.keaipublishing.com/en/journals/intelligent-pharmacy
[2] Lessi, C. C., Gavrielides, A., Solina, V., Qiu, R., Nicoletti, L., & Li, D. (2024). 5G and Beyond 5G Technologies Enabling Industry 5.0: Network Applications for Robotics. Procedia Computer Science, 232, 675-687. https://doi.org/10.1016/j.procs.2024.01.067
[3] Adil, M., Song, H., Khan, M. K., Farouk, A., & Jin, Z. (2024). 5G/6G-enabled metaverse technologies: Taxonomy, applications, and open security challenges with future research directions. Journal of Network and Computer Applications, 223, 103828. https://doi.org/10.1016/j.jnca.2024.103828
Penulis : Hassan Rizky Putra Sailellah | Editor : Meilina Eka Ayuningtyas
Tags : Kampus Swasta Terbaik di Indonesia | Kampus Swasta di Jakarta | Kampus Swasta di Bandung | Kampus Swasta Terbaik | Kampus Swasta di Surabaya | Universitas Swasta Terbaik di Indonesia | Universitas Swasta di Jakarta | Universitas Swasta di Bandung | Universitas Swasta di Surabaya | Universitas Swasta Terbaik di Jakarta | PTS Terbaik di Indonesia | Universitas Swasta Terbaik | Universitas Terbaik di Bandung