Hampir semua aspek kehidupan bergantung pada komunikasi data di era digital yang semakin maju. Jaringan komputer sangat penting untuk komunikasi di bidang pendidikan, bisnis, dan pemerintahan. Istilah subnet mask sangat penting dalam struktur jaringan ini, terutama untuk pengalamatan IP dan efisiensi distribusi jaringan.
Subnet mask adalah komponen penting dari pengaturan jaringan yang membantu dalam membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan yang lebih kecil atau subnet. Pembagian ini memungkinkan kontrol lalu lintas data yang lebih baik, peningkatan keamanan, dan peningkatan efisiensi penggunaan alamat IP.
Apa itu Subnet Mask?
Apa yang dimaksud dengan subnet mask? Pertanyaan ini sering muncul ketika seseorang mulai mempelajari jaringan komputer, khususnya pengalamatan IP (Internet Protocol).
Subnet Mask adalah suatu deretan angka biner untuk membedakan antara bagian jaringan (network) dan bagian host (perangkat). Subnet mask biasanya digunakan bersama dengan alamat alamat IP. Contoh penulisan umum subnet mask adalah : 255.255.255.0
Contoh:
Misalnya kita memiliki alamat IP: 192.168.1.10 dan subnet mask: 255.255.255.0.
- Bagian 192.168.1 adalah alamat jaringan (network)
- Bagian .10 adalah alamat host (perangkat)
Dengan cara ini, subnet mask membantu perangkat jaringan mengetahui apakah tujuan IP berada di dalam jaringan yang sama atau di jaringan lain.
Fungsi Subnet Mask
Fungsi subnet mask adalah menjaga kinerja dan efisiensi jaringan. Selain itu berikut beberapa fungsi subnet mask yang perlu diketahui:
Membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan kecil (subnet)
hal ini berfungsi agar pengelolaan jaringan lebih efisien dan mudah dikendalikan.
Menentukan jaringan dan host
Subnet mask memisahkan bagian alamat IP mana yang menunjukkan jaringan dan mana yang menunjukkan host. Dimana alamat IP berfungsi mengidentifikasi ada di jaringan mana suatu perangkat berada. dan Host berfungsi untuk mengidentifikasi perangkat individual (host) dalam jaringan tersebut.
Meningkatkan keamanan jaringan
Dengan membagi jaringan ke beberapa jaringan kecil (subnet), maka akses tidak sah ke seluruh jaringan bisa diminimalkan. Hal ini dapat meminimalisir adanya cyber attack.
Mengurangi lalu lintas jaringan (broadcast domain)
Karena setiap subnet akan memiliki broadcast-nya sendiri, maka lalu lintas broadcast terbatas di subnet itu saja.
Mengoptimalkan penggunaan IP address
Dalam organisasi besar, subnet mask mampu melakukan pengalokasian IP bisa lebih hemat dan efisien.
Perbedaan Subnet Mask IPv4 dan IPv6
pemahaman tentang subnet mask adalah hal penting yang wajib diketahui dalam melakukan pengalamatan jaringan. Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan akan ruang alamat yang lebih luas, protokol IP mengalami evolusi dari versi IPv4 ke IPv6.
Meskipun keduanya memiliki fungsi dasar yang sama dalam hal identifikasi jaringan dan perangkat, namun terdapat perbedaan mendasar dalam cara kerja dan struktur subnet mask antara IPv4 dan IPv6. Berikut ini adalah tabel pembanding yang akan membahas Perbedaan Subnet Mask IPv4 dan IPv6
Aspek | IPv4 | IPv6 |
Format Alamat | Terdiri dari 32-bit (contoh: 192.168.1.1) | Terdiri dari 128-bit (contoh: 2001:0db8:85a3::8a2e:0370:7334) |
Representasi Subnet | Menggunakan CIDR Notation atau subnet mask (contoh: 255.255.255.0 atau /24) | Hanya menggunakan CIDR Notation (contoh: /64) |
Penulisan Subnet Mask | Penulisannya dalam format desimal (contoh: 255.255.255.0) | Tidak menggunakan mask numerik (tidak ada ffff:ffff:ffff…) |
Penggunaan Subnet Mask | Digunakan untuk membedakan antara network dan host pada alamat IP Address | CIDR /64 umum digunakan, dan pembagian subnet menggunakan prefix length |
Jumlah Alamat per Subnet | Terbatas (maksimal ~4,3 milyar alamat IP) | Sangat besar (2^128 alamat IP) |
Perhitungan Subnet | Menggunakan bit-bit biner dari subnet mask | Menggunakan prefix length (misalnya /64, /56, /48) |
Tujuan Subnetting | Efisiensi alokasi IP melalui segmentasi jaringan berskala kecil. | Difokuskan pada pengelolaan dan strukturisasi jaringan, bukan untuk efisiensi penggunaan alamat IP. |
Baca Juga : IPv4 vs IPv6
Apakah Subnetting Cocok untuk Semua IP Address?
Pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah teknik subnetting cocok untuk semua alamat IP?
Jawabannya tergantung pada jenis alamat IP yang digunakan serta skala jaringan. Berikut penjelasannya:
Tipe Alamat IP:
- IP Publik: Biasanya digunakan untuk terhubung ke internet. Subnetting tetap bisa digunakan untuk memisahkan departemen dalam organisasi besar.
- IP Privat: Seperti 192.168.x.x, 10.x.x.x, 172.16.x.x – 172.31.x.x. Subnetting sangat umum digunakan dalam jaringan lokal (LAN).
Kondisi Ketika Subnetting Tidak Cocok:
- Jaringan yang sangat kecil (misal hanya 2–3 perangkat) mungkin tidak membutuhkan subnetting.
- Sistem atau aplikasi lama yang tidak mendukung pengelompokan subnet secara efisien.
Namun secara umum, subnetting cocok dan bermanfaat untuk hampir semua jaringan, dari skala kecil hingga enterprise.
Cara Menghitung Subnet Mask
Bagi Anda yang ingin mengetahui bagaimana proses Cara Menghitung Subnet Mask simak pembahasan berikut ini
Langkah 1: Konversi IP Address dan Subnet Mask ke Biner
Misal:
IP Address = 192.168.1.10
Subnet Mask = 255.255.255.0

Langkah 2: Dapatkan Network Address
Lakukan operasi AND pada IP Address dan Subnet Mask:

Hasil = 192.168.1.0
Hasil ini Ini adalah alamat jaringan (Network Address)
Langkah 3: Hitung Jumlah Host yang Tersedia
Karena menggunakan subnet mask 255.255.255.0,maka menggunakan /24 Anda dapat menggunakan tabel cepat CIDR vs Jumlah Host untuk memudahkan perhitungan
CIDR | Subnet Mask | Host yang Dapat Digunakan |
/30 | 255.255.255.252 | 2 |
/29 | 255.255.255.248 | 6 |
/28 | 255.255.255.240 | 14 |
/27 | 255.255.255.224 | 30 |
/26 | 255.255.255.192 | 62 |
/25 | 255.255.255.128 | 126 |
/24 | 255.255.255.0 | 254 |
/23 | 255.255.254.0 | 510 |
/22 | 255.255.252.0 | 1022 |
/16 | 255.255.0.0 | 65.534 |
Jumlah Host = 2^jumlah bit host – 2
Misal: /24 = 32 – 24 = 8 bit untuk host
Host = 2^8 – 2 = 256 – 2 = 254 host
(-2 karena 1 alamat untuk network, dan 1 untuk broadcast)
Contoh Perhitungan Lain
Misal: IP = 10.0.0.1 dengan subnet mask /16
- Subnet mask /16 = 255.255.0.0
- Bit host = 32 – 16 = 16
- Host = 2^16 – 2 = 65.534 host
Jadi satu subnet /16 dapat digunakan untuk 65.534 host yaitu perangkat berbeda seperti Printer, Komputer, Router, Server atau Kamera IP
Baca Juga : Apa itu SSL
Bagaimana Penggunaan Subnet Mask yang Baik?
Penggunaan subnet mask harus disesuaikan dengan kebutuhan jaringan agar tidak terjadi pemborosan alamat IP atau konflik antar perangkat.
Tips Penggunaan Subnet Mask yang Efisien:
- Sesuaikan dengan jumlah perangkat: Jangan menggunakan subnet mask untuk 254 host jika hanya ada 10 perangkat.
- Pisahkan jaringan berdasarkan fungsi atau lokasi: Misalnya subnet untuk divisi keuangan, subnet untuk divisi HR, dll.
- Perhatikan skala pertumbuhan jaringan: Gunakan subnet mask yang memungkinkan ekspansi ke depan tanpa perlu rekonfigurasi besar.
- Gunakan CIDR (Classless Inter-Domain Routing): Ini memungkinkan penggunaan subnet mask yang lebih fleksibel dibanding kelas IP tradisional.
Praktik Baik:
- Gunakan dokumentasi jaringan untuk mencatat setiap subnet.
- Berikan alamat IP secara konsisten, misalnya gateway selalu di IP pertama dari subnet.
- Hindari penggunaan IP yang tumpang tindih di subnet berbeda.
Apakah Teknik ini Cocok pada Semua Alamat IP?
Secara teori, subnetting dapat diterapkan ke hampir semua alamat IP, baik itu alamat kelas A, B, maupun C. Namun, ada batasan dalam praktiknya.
Penerapan pada Kelas IP:
- Kelas A (1.0.0.0 – 126.0.0.0):
- Sangat besar.
- Umumnya digunakan oleh organisasi besar.
- Subnetting sangat direkomendasikan untuk efisiensi.
- Kelas B (128.0.0.0 – 191.255.0.0):
- Ukuran sedang.
- Subnetting membantu pengelompokan berdasarkan cabang kantor atau departemen.
- Kelas C (192.0.0.0 – 223.255.255.0):
- Paling umum digunakan di jaringan kecil dan menengah.
- Subnetting membantu dalam isolasi broadcast dan manajemen IP.
Kendala Penerapan:
- Sistem lama yang belum kompatibel dengan subnetting.
- Perangkat jaringan murah yang tidak mendukung pengaturan subnet secara dinamis.
Namun dengan teknologi jaringan modern saat ini, hampir semua perangkat mendukung konfigurasi subnet mask secara fleksibel.
Kesimpulan
Subnet mask adalah komponen penting dalam pengelolaan jaringan komputer modern yang membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan kecil (subnet). Dengan memahami apa itu subnet mask, fungsi subnet mask, dan cara menghitungnya kita dapat menciptakan sistem jaringan yang efisien, aman, dan scalable.
Poin-Poin Penting:
- Subnet mask adalah alat untuk membedakan bagian jaringan dan host dari sebuah alamat IP.
- Fungsi subnet mask sangat penting untuk efisiensi dan keamanan jaringan.
- Teknik subnetting cocok untuk hampir semua jenis alamat IP, dengan beberapa pertimbangan teknis.
- Menggunakan subnet mask yang sesuai dengan kebutuhan akan membantu menghindari pemborosan alamat IP.
- Pemahaman tentang subnet sangat dibutuhkan dalam pengelolaan jaringan berskala kecil hingga besar.
Dengan penguasaan terhadap konsep subnet dan subnet mask, seorang administrator jaringan dapat merancang dan mengelola infrastruktur jaringan yang lebih baik dan siap untuk pertumbuhan di masa mendatang.
Referensi
- Forouzan, B. A. (2013). Data Communications and Networking (5th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
- Kurose, J. F., & Ross, K. W. (2017). Computer Networking: A Top-Down Approach (7th ed.). Boston: Pearson Education.
- Tanenbaum, A. S., & Wetherall, D. J. (2010). Computer Networks (5th ed.). Boston: Pearson.
- Odom, W. (2020). CCNA 200-301 Official Cert Guide, Volume 1. Indianapolis: Cisco Press.
- Dean, T. (2015). Network+ Guide to Networks (7th ed.). Boston: Cengage Learning.
- Lammle, T. (2021). CompTIA Network+ Study Guide (Exam N10-008). Hoboken: Wiley.
- ScienceDirect. (2009). Masker Subnet. Dalam Ilmu Komputer. Diakses dari https://www.sciencedirect.com/topics/computer-science/subnet-mask
Penulis : Indah Ayu Putri Purnama, Meilina Eka Ayuningtyas